Upaya pemuda Desa Jatiarjo, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan ini patut diacungi Jempol. Menyadari potensi kopi di desanya yang cukup menggiurkan, mereka menginisiasi keberadaan wisata Kampung Kopi. Nantinya, pengunjung akan disuguhi segala sesuatu berbau kopi.
Jika di Kabupaten Blitar ada wisata Kampung Cokelat, tempat dengan
konsep serupa ini dikembangkan kelompok pemuda Jatarjo Guyub, Desa
Jatiarjo, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan. Namun yang dikenalkan
oleh pemuda setempat yaitu kopi. Maklum, potensi kopi di Desa Jatiarjo
cukup menjanjikan.
Desa yang berada di lereng gunung Arjuno dengan ketinggian sekitar
800 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu, kini digarap serius oleh
pemuda setempat. Ada sekitar 50 pemuda yang terlibat dalam komunitas
tersebut. Mulai dari unsur karang taruna, Kelompok Informasi Masyarakat
(KIM), pemuda pecinta alam, sampai kelompok tani.
Wisata Kampung Kopi tersebut mulai dirintis enam bulan terakhir.
“Destinasi wisata baru, kami kembangkan di desa ini. Yakni Kampung Kopi.
Konsepnya hampir sama dengan di Kabupaten Blitar, dengan kampung
cokelatnya. Sejauh ini terus kami maksimalkan potensi yang ada,” ujar
Nuroso Adi, Ketua Kelompok Pemuda Jatiarjo Guyub pada Jawa Pos radar
Bromo, kemarin (22/3).
Kelompok pemuda di desa tersebut, mulanya menggarap budi daya kopi yang memang menjadi unggulan. Setiap anggota mendapat skill
untuk budi daya, perawatan maupun pengolahannya. Jenis kopi yang
dikembangkan di desa tersebut yakni Robusta dan Arabica organik.
Kopi tersebut diolah menjadi kopi bubuk siap seduh yang dikemas. Selama ini, proses pemasarannya melalui online.
Bahkan, sejumlah produknya sudah tembus ke toko-toko modern maupun
perhotelan. Sejumlah hotel pemesan kopi dari Jatiarjo diantaranya,
Surabaya, Malang, Bandung, Jakarta, Bali, dan daerah lainnya.
“Baik Arabica maupun Robusta, keduanya memiliki ciri khas
masing-masing. Tentunya cocok bagi penggemar bera kopi. Termasuk bisa
menikmati langsung pengunjung saat datang ke Kampung Kopi di desa kami,”
kata Renza, juga anggota kelompok pemuda Jatiarjo Guyub ini.
Sebelum ada rencana membangun wisata Kampung Kopi, petani setempat
menjual hasil panen dalam bentuk mentah biji kopi. Sekarang, sebagian
hasil panen diolah sendiri menjadi kopi siap seduh dalam kemasan.
Nantinya, pengunjung yang datang ke wisata Kampung Kopi tersebut, akan
mendapat suguhan yang semua berbau kopi.
Mulai kunjungan ke kebun kopi, baik di hutan maupun yang
dibudidayakan warga. Kemudian pembibitan kopi, meracik kopi, sampai
menyeduh kopi. Kelompok pemuda menyiapkan sejumlah tempat untuk segala
aktivitas tersebut. Mulai di kebun kopi, sampai di pasar desa.
Pengembangan wisata Kampung Kopi sendiri, cukup potensial bagi desa
Jatiarjo. “Desa kami ada di jalur wisata, akses utama menuju Taman
Safari Indonesia (TSI) II Prigen. Dengan potensi itulah, akhirnya
melalui kelompok ini, kami membentuk wisata Kampung Kopi di Desa
Jatiarjo,” bebernya.
Di Desa Jatiarjo sendiri, lahan kebun kopinya mencapai ratusan
hektare. Baik di pekarangan warga, maupun hutan lereng Gunung Arjuno.
Akses menuju lokasi, bisa ditempuh dengan jalan kaki, naik motor, atau
naik Jeep. Jaraknya , sekitar tiga kilometer dari kantor desa setempat.
Karena masih merintis, belum banyak masyarakat yang mengetahui adanya
wisata tersebut. Meski begitu, seiring berjalannya waktu, Adi meyakini
wisata Kampung Kopi akan banyak dikunjungi masyarakat. Terlebih, yang
ditawarkan yakni konsep alam yang kini banyak digandrungi oleh
wisatawan.
“Kami optimis ke depannya akan ramai. Kelompok kami menggarap wisata
ini dengan serius. Memang tak mudah, tapi kami akan terus berusaha,”
ujar Purnomo, salah seorang anggota lainnya.
Untuk memaksimalkan tujuan membangun wisata Kampung Kopi, pemuda
setempat menggandeng sejumlah pihak. Mulai dari pemerintah desa
setempat, petani, UPT Tahura R Soerja, sampai lembaga swadaya masyarakat
(LSM) Averroes, asal Malang yang bergerak di bidang pemberdayaan.
Pemuda desa setempat dididik lewat program Sekolah Inovasi tani
Indonesia (SITI).
“Ini menjadi tantangan bagi kami. Kesempatan ada di depan mata dan
tak boleh disia-siakan,” terang Purnomo. Setelah konsep wisata Kampung
Kopi berjalan maksimal, kelompok pemuda itu akan membangun fasilitas
penunjang. Mulai dari membuat bumi perkemahan, permainan flying fox, sampai arena outbond. (rf)
Cara Pemuda Desa Jatiarjo Kenalkan Potensi Daerahnya
4/
5
Oleh
KIM ARJUNA JATIARJO