Wednesday 27 February 2019

Menuju Desa Wisata Berkelanjutan





Desa Wisata belakangan ini menjadi topik yang menarik dan ramai diperbincangkan. Hal ini tidak terlepas dari banyaknya potensi yang ada di desa serta antusias masyarakat untuk mengembangkan desanya.
Atas dasar tersebut, Program Pendidikan Agrobisnis dan Agrowisata Desa Inovatif (PADI) melaksanakan Pelatihan Manajemen Desa Wisata, (23-25 Februari 2019).
Kegiatan yang digelar di Hotel Inna Tretes, Pandaan, Kabupaten Pasuruan ini diikuti oleh 37 peserta yang terdiri dari perwakilan tujuh desa yaitu Desa Gerbo, Rombo Kulon, Kalipucang, Jatiarjo, Jatisari, Podokoyo dan Jarangan.
Ada tiga aspek yang perlu di perhatikan untuk menuju desa wisata agar berkelanjutan antara lain aspek sosial budaya, sosial budaya dan lingkungan. Hal tersebut disampaikan oleh Udik Hartoko, Kepala Desa Pujon Kidul yang menjadi narasumber pada sesi pertama.
“Jika pariwisata yang kita bicarakan ekonomi saja, masyarakat yang akan diomogkan hanya ekonomi saja. Padahal ada tiga aspek yaitu ekonomi, sosial budaya dan lingkungan,” ucapnya.
Udik menjelaskan bahwa keuntungan ekonomi harus dirasakan oleh masyarakat, karena adanya wisata itu harus memberikan dampak yang nyata pada masyarakat sekitarnya. Namun pada sisi lain, perhatian dan kepedulian terkait keadaan lingkungan wisata juga tidak kalah penting agar tetap lestari dan dapat dinikmati oleh generasi berikutnya.
“Keuntungan ekonomi harus dinikmati oleh penduduk setempat, lapangan pekerjaan, pembangunan pariwisata harus berkelanjutan, kesadaran masyarakat serta penduduk terkait lingkungan desa juga harus diperhatikan, jadi pengunjung ketika masuk desa harus mendapatkan pengalaman yang baik,” tuturnya.
Pada sesi kedua yang dipandu oleh Surya Niti Habsara membahas mengenai pengelolaan keuangan desa dan Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa). “Ketika menggunakan dana desa itu akan berisiko karena itu termasuk dana dari pemerintah yang wajib dipertanggungjawabkan. Jika tidak dipertanggungjawabkan itu termasuk korupsi,” kata Surya memulai sesi forum.
Pria yang juga bekerja sebagai konsultan keuangan di PT Syncore Indonesia ini menambahkan bahwa desa perlu juga memikirkan usaha atau bisnis yang dikelola secara mandiri oleh desa. “Selain mengandalkan suntikan anggaran dari pemerintah atas, desa harus juga punya pemasukan yang diinisiasi dan dikelola oleh desa secara mandiri, atau biasanya dikelola oleh Bum Desa,” terangnya.
Lebih lanjut, Surya menegaskan bahwa keberadaan Bum Desa juga memiliki alur yang hampir sama dengan bisnis lainnya. “Setidaknya ada empat hal yang harus dilakukan dalam alur pengelolaan keuangan. Planningdoingchecking dan action. Empat hal ini harus dilakukan secara bersama-sama dan sinkron antara unit usaha, Bum Desa dan pemerintah desa,” ujarnya

Tuesday 26 February 2019

Evaluasi Kegiatan KIM Kabupaten Pasuruan

Untuk mengevaluasi hasil pembinaan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Kabupaten Pasuruan selama tahun 2018, Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Pasuruan menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) KIM. Dihadiri sekitar 50 anggota KIM yang terdiri dari seluruh cluster, kegiatan tadi dilaksanakan di Ruang Rapat Staf Ahli Pemkab Pasuruan, Senin (25/2/2019).       

Dalam sambutannya, Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Pasuruan, Syaifudin Ahmad mengatakan, KIM sangat berperan strategis di masyarakat terlebih di era keterbukaan informasi. Melakukan diseminasi informasi kepada masyarakat melalui masing-masing media online dan media sosial yang dikelola diantara tugas dan kewajiban KIM yang harus terus ditingkatkan. Tidak terkecuali dengan selalu mendukung visi Bupati Pasuruan.
“KIM harus semakin aktif dalam melakukan diseminasi informasi kepada masyarakat. Pastinya juga harus selalu mendukung visi Bupati Pasuruan yakni menuju Kabupaten Pasuruan yang maslahat, sejahtera dan berdaya saing. Apalagi selama ini kami dukung dengan pola pembinaan yang intens dengan materi disesuaikan dengan kebutuhan. Ditambah lagi bantuan Personal Computer (PC) untuk ke-24 Forum KIM Kecamatan dan dikukuhkannya Forum KIM Kabupaten Pasuruan oleh Bupati”, paparnya.    
Diakui Kabid Komunikasi Publik, Dinas Kominfo Kabupaten Pasuruan, Tri Krisni Astuti bahwa pasca pembinaan yang diberikan sepanjang tahun 2018, eksistensi KIM di Kabupaten Pasuruan saat ini telah menunjukkan progres cukup signifikan. Indikasinya dapat dilihat dari semakin banyaknya KIM Desa yang aktif meng-update konten jurnalistik di media online yang dikelolanya, baik website, blog maupun media sosial yakni Facebook dan Instagram.
"Kami salut dengan keaktifan teman-teman KIM baik cluster 1, 2 maupun cluster 3 yang dari hari ke hari makin eksis di website maupun blog-nya. Ke depan, kami harapkan KIM bisa lebih aktif lagi terutama dalam menggali dan mempromosikan potensi Desanya”, jelasnya.
Selama forum diskusi yang berlangsung selama kurang lebih empat jam, seluruh peserta tampak  sangat aktif dan antusias. Sehingga kegiatan yang bertujuan untuk mengevaluasi sekaligus menginventarisir materi pembinaan KIM untuk pelaksanaan tahun 2019 tersebut berjalan dengan dinamis dan gayeng.
Diantara hasil ide dan gagasan yang disampaikan oleh peserta adalah kewajiban seluruh Forum KIM Kecamatan dalam membuat laporan aktivitas di setiap KIM Desanya untuk dikumpulkan ke Dinas Kominfo Kabupaten Pasuruan sebagai bahan evaluasi. Seperti yang disampaikan Ketua Forum KIM Kecamatan Nguling, Toto, bahwa laporan tersebut sangat dibutuhkan untuk mengukur tingkat keaktifan KIM di Kabupaten Pasuruan.
“Semua KIM Desa di Kecamatan Nguling telah memiliki blog tapi masih banyak yang belum di-update. Itu memang masih menjadi PR bagi kami untuk meningkatkan kualitas SDM agar lebih aktif berperan. Kami juga berharap, ada penugasan dari Dinas Kominfo kepada semua KIM untuk membuat laporan kegiatan setiap 3 bulan sekali, berikut target kegiatan yang wajib dilaksanakan oleh KIM Desa”, tuturnya.
Di sisi lain, Ketua KIM Sadewo, Kecamatan Wonorejo, Taufik menyuarakan tentang pentingnya sinergi seluruh KIM di Kabupaten Pasuruan dalam berjejaring di media online. Terutama  saling membantu dalam mempromosikan produk UMKM di Desa masing-masing, baik melalui re-share tautan konten ulasan produk yang diunggah di website/ blogmaupun memberikan ulasan subscribe konten youtube yang diunggah oleh KIM. Nantinya, ada benefit berupa mata uang Dollar yang bisa diperoleh dari akumulasi aktivitas subscribe yang dilakukan. 
sumber berita pasuruankab.go.id