Saturday 4 January 2020

BPBD Himbau Masyarakat Waspada Pohon Tumbang



Pemerintah Kabupaten Pasuruan melalui Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) terus menghimbau kepada masyarakat agar waspada terhadap ancaman bencana puting beliung, tanah longsor dan banjir.
Himbauan ini bukan tanpa sebab. Beberapa hari hujan deras disertai angin kencang telah menyebabkan 1 rumah warga di Desa Ketegan, Kecamatan Rejoso, serta 2 rumah warga Dusun Jatisari, Desa Purwodadi, roboh akibat tertimpa pohon tumbang.
Plt Kepala BPBD Kabupaten Pasuruan, Tectona Jati mengatakan, 2 rumah warga yang tertimpa pohon tumbang di Desa Purwodadi terjadi pada Jumat (03/01/2020) pagi sekitar pukul 04.00 WIB. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
“Hanya lecet saja, cucu salah satu pemilik rumah yang tertimpa pohon. Namanya Mubarok Al Kautsar. Sudah diberikan perawatan,” katanya.
Dengan kejadian itu, Tecto menghimbau masyarakat agar senantiasa waspada dan hati-hati dengan kondisi alam yang kurang bersahabat seperti sekarang.
“Namanya bencana kita tidak tahu datangnya. Tapi seminimal mungkin kita sudah mengantisipasinya dengan selalu waspada kalau hujan turun dengan derasnya. Apalagi disertai angin kencang. Kalau punya pohon besar dan sangat tinggi, mungkin bisa dipangkas,” imbuhnya.

Di musim penghujan seperti saat ini, BPBD Kabupaten Pasuruan siap mendampingi masyarakat dalam hal kebencanaan. Seperti contohnya melakukan pembersihan Jembatan Magersari, Desa Kedawung Kulon, Kecamatan Grati. Kata Tecto, jembatan tersebut sempat buntu akibat banyaknya material tanah, barongan (ranting pohon bamboo) dan sampah lain yang merupakan kiriman dari wilayah Winongan atas.
“Kalau dibiarkan ya jelas akan masuk ke jalan raya dan menggenangi rumah warga. Makanya kita turun bersama para relawan dan tagana untuk membersihkan sampahnya,” tegasnya.
Sementara itu, saat ditanya seputar wilayah di Kabupaten Pasuruan yang masuk dalam daerah rawan bencana banjir, Tecto menegaskan ada 9 kecamatan. Yakni Gempol, Beji, Bangil, Kraton, Pohjentrek, Rejoso, Grati, Winongan, Gondang Wetan.
Apabila terjadi bencana banjir, pihaknya akan mendirikan posko bencana di beberapa wilayah. Di antaranya di Kalirejo, Bangil; Tambakrejo, Kraton; dan Kedawung Kulon, Grati. Posko tersebut sebagai bagian koordinasi, di samping selalu siap untuk memberikan bantuan yang sifanya urgent. Seperti dapur umum, obat-obatan dan keperluan bencana lainnya.
“Semoga Kabupaten Pasuruan dijauhkan dari bencana. Sampai sejauh ini, tidak ada laporan banjir. Hanya genangan saja, dan itu tidak masuk ke pemukiman warga,” pungkasnya kepada Suara Pasuruan. (emil)

Rapat Koordinasi Penyusunan RPJM Desa Jatiarjo


Imam 06 Januari 2020
Untuk mempersiapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah  Pemerintah Desa Jatiarjo Mengelar pertemuan Rapat koordinasi penyusunan RPJMDES  dibalai Desa Jatiarjo dan peserta yang hadir 70 orang terdiri dari RT/RW dan Pemerintah Desa, agar disetiap lingkungan memiliki perencanaan pembangunan yang detail karena RT dan RW adalah ujung tombak pembangunan Desa.

Suasana Rapat Dengan RT RW 

Dardiri atau nama akrabnya Kang Jhodi Selaku Kepala Desa Jatiarjo Priode 2020-2025 menjelaskan tentang penyusunan RPJMDES yang berbasis SID ( Sistem Imformasi Desa) akan Menggali sumber data dari setiap lingkungan RT sebagai dasar pembangunan Desa Jatiarjo kedepan,Untuk mencapai Akan dibantu mahasiswa UINSA dan disetiap RT akan didampingi satu mahasiswa, untuk memunculkan pendataan dan mencari persoaalan yang ada di masing masing lingkungan RT/RW dan targetnya adalah Membuat Peta sosial Membantu Rencana Pembangunan  Mendata ulang warga masyarakat.Dan disetiap RT nantinya diwajibkan ada buku induk untuk mengetahui sosial kemsyarakatannya,karna maju tidaknya sebuah desa dimulai dari RT / RW  stempat.

Dan ada beberapa Usulan dari RT/RW adalah menyiapkan blangko surat menyurat untuk mengetahui bagaimana populasi perkembangan penduduk di lingkungan tentang penambahan dan pengurangan juga perpindahan penduduk, dan juga pemerintah Desa Jatiarjo Bisa Ngecek Buku Induk yang ada di setiap RT.

Witrono juga usulan tentang Prona, yaitu program sertifikat tanah yang diluncurkan oleh pelerintah pusat untuk mempermudah sertifikasi, balik Nama Tanah, tapi tidak segampang membalikan tangan untuk mendapatkan program ini karna desa juga harus menyiapkan berkas seperti , AJB, Akta Waris, Akta Hibah dan Petok D, Oleh Karena itu Kepala Desa Jatiarjo Akan Mempersiapkan Program Prona Iti ditahun Ketiga Menjabat agar Masyarakat Desa Jatiarjo Menyiapkan Data Data Yang Diperlukan.
Semagat Membangun Desa.