Tuesday 30 October 2018

Sumpah Pemuda, Bupati Irsyad Beri Penghargaan 12 Remaja Berprestasi (Salah Satu Perwakilan Dari Kampung Kopi Jatiarjo)

Sumpah Pemuda, Bupati Irsyad Beri Penghargaan 12 Remaja Berprestasi (Salah Satu Perwakilan Dari Kampung Kopi Jatiarjo)


12 pemuda-pemudi berprestasi di Kabupaten Pasuruan mendapat penghargaan dari Bupati Pasuruan, HM Irsyad Yusuf, Senin (29/10/2018) pagi.
Penghargaan tersebut diserahkan Bupati Irsyad, di sela-sela Upacara Bendera dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda ke 90 tahun 2018, di Halaman Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan, Komplek Perkantoran Pemkab Pasuruan, Raci Bangil.
Kedua belas pemuda-pemudi tersebut yakni Rezza Afra Sabilla, Pembawa Baki Bendera anggota Paskibraka Jawa Timur  2018 dari SMAN I Grati, Erlangga Rafli Masyuda, Pasukan 17 Paskibraka Jatim 2018 dari SMAN I Gondangwetan, Admiral Dicky Fahruriza yang terpilih sebagai anggota Indonesia Youth Teaching Programme 2018 di Malaysia dari ICAYU (Ikatan Cak dan Yuk Kabupaten Pasuruan), Zainur Roziqin, Pemuda Peduli Lingkungan Asri dan Bersih di Jakarta tahun 2018 dari Kampung Kopi Jatiarjo Prigen, Dandi Putra Haryono, peserta Jambore Pemuda Indonesia di Bangka Belitung dari Purna Paskibraka, Afra Febriani SW, Refi Siwi Handini, Moch Anam K Falah, Damanhuri, Dawud Tri Cahyono, Sandi Gunawan, Dimas Tri Setyobudi yang merupakan peserta Jambore Pemuda Daerah Jawa Timur tahun 2018 di Sidoarjo.
Riza, salah satu mantan Duta Wisata Kabupaten Pasuruan mengaku bangga bisa membawa nama harum Kabupaten Pasuruan di kancah internasional seperti Indonesia Youth Teaching Programme yang dilaksanakan di Malaysia, beberapa waktu lalu. Selama di sana, Riza selalu mengenalkan Kabupaten Pasuruan, mulai dari pariwisata hingga kuliner khas daerah.
“Saya kenalkan Penanjakan Tosari, buah apel dan strawberry, Taman Safari,  Ranu Grati sampai dengan kuliner seperti Nasi Punel khas Bangil atau Ikan Lempuk dari Danau Ranu. Pokoknya saya bangga dan senang bisa memperkenalkan Kabupaten Pasuruan di event internasional,” ungkap Riza, sesaat setelah menerima penghargaan.
Hal yang sama diungkapkan Rezza Afra Sabilla. Siswi SMAN I Grati yang akrab disapa Bella itu tak menyangka terpilih menjadi Pembawa Baki Bendera Merah Putih dalam Upacara memperingati Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan RI, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, 17 Agustus lalu. Menurutnya, keberhasilan yang dicapainya tak lepas dari dukungan para pelatih, orang tua dan guru pembimbing paskibraka di SMAN I Grati yang selalu melakukan pembinaan secara rutin.
“Latihannya seperti seorang tentara. Jadi harus disiplin tinggi, tidak kenal lelah dan harus smart. Menjadi seorang Paskibraka tidak hanya harus cantik dan tinggi, tapi juga memiliki kemampuan akademik maupun non akademik yang mendukung. Dan saya berterima kasih untuk Pak Bupati Irsyad yang telah memberikan penghargaan ini,” terangnya.
Di sisi lain, Bupati Irsyad dalam amanatnya menegaskan bahwa tahun 2019 adalah tahun politik, sehingga peran dan tanggung jawab pemuda dalam mensukseskan Pemilu sangat dibutuhkan. Utamanya dalam mewujudkan Pemilu yang damai, kredibel, dan berkualitas.
“Tugas pemuda saat ini adalah harus sanggup membuka pandangan keluar batas-batas tembok kekinian dunia, demi menyongsong masa depan dunia yang lebih baik. Tahun 2019 adalah tahun politik, sehingga saya harapkan kepada para pemuda untuk sama-sama ikut mensukseskan gelaran Pilpres dan Pileg menuju pesta demokrasi yang damai dan lancar, sesuai harapan kita besrama,” tegasnya.
Sementara itu, Upacara yang dimulai tepat pukul 8 pagi itu berlangsung khidmat dan lancar. Bupati Irsyad Yusuf bertindak sebagai Inspektur Upacara, kemudian Komandan Upacara dipercayakan kepada Abdulloh Rizal dari PAC GP Ansor Kecamatan Wonorejo, Perwira Upacara oleh Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pasuruan, Abdul Munif, Petugas Pengibar Bendera oleh Intan Novitasari, Nailul Falah dan Dias Sasi Ramadhan dari anggota Paskibraka Kabupaten Pasuruan 2018, Pembaca Teks Pembukaan UUD 1945 oleh Dian Indah Mujiati dari Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Pasuruan, Pembaca Teks Keputusan Kongres Pemuda Indonesia 1928 oleh Frans Lee Giant Tittoo dan Naily Nabila dari Anggota PPI (Purna Paskibraka Indonesia) Kabupaten Pasuruan.
Sedangkan peserta upacara terdiri dari 15 SST Kodim 0819 Pasuruan, Polres Pasuruan, Satpol PP, Linmas, Karyawan Pemkab Pasuruan, Organisasi Kepemudaan, Mahasiswa, resimen mahasiswa, pelajar SMA/SMK/MA, kwarcab Pramuka, serta korps Musik Pemkab Pasuruan. (emil)
 Dikutip dari www.pasuruankab.go.id

Wednesday 10 October 2018

Membangun Sistem Informasi Desa


Menyusun Sistem Informasi Desa yang baik walau tidak sempurna emang tidak mudah, butuh energi yang besar, butuh puluhan relawan, butuh partisipasi ratusan warga Desa, butuh peran besar pak RT dan Pak RW, butuh tangan kuat Pak Kasun. bahkan butuh biaya yang sangat besar. 


Perjalanan proses penyusunan SID emang belum selesai, mungkin baru 50%. namun kami tidak akan pernah berhenti sebelum selesai. sudah hampir tiga bulan lamanya kami berjibaku, mulai dari assesment awal di beberapa Dusun, Database Collection, site sellection, penentuan Dusun terpilih, diskusi panjang dengan Pak Kasun, dan perangkat yang lain untuk menyamakan persepsi tentang SID dan pentingnya bagi Dusun. penyusunan silabus dan tahapan pemetaan, lalu dimulai sosialisasi dengan melibatkan tokoh dan RT/RW sedusun. dan dimulai pemetaan kasar, Pengukuran dan penentuan batas Dusun dengan pengambilan titik ordinat, pengambilan sket rumah sedusun, penomeran rumah sedusun, pengambilan titik ordinat fasum, digitasi rumah, fasum dll. dilanjutkan dengan survey sosial, ekonomi dll per KK, penghitungan kepemilikan lahan berbasis peta, penyusunan atribut, penyusunan Peta TD, Diskusi hasil temuan, FGD penyepakatan rencana berbasis data masinf masing atribute (23 atribut), sosialisasi dan diskusi dengan perangkat desa untuk inisiasi perdes, penyusunan perdes, pengesahan perdes dan Launching. semua semata agar Dusun memiliki Grand Desaign pembangunannya berbasis sosial dan berbasis tata ruang.
semoga kita semua sehat, dan semoga masih punya kertas buat mencatat. insya Alloh ini jariah kita bagi warga Desa Jatiarjo..

[admin Wisata Kopi]

Tuesday 9 October 2018

Deklarasi Bersih Narkoba Desa Jatiarjo

Peredaran narkoba di Dusun Tegal Kidul, Desa Jatiarjo, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan benar-benar memprihatinkan. Dalam dua tahun ini, tercatat ada belasan warganya yang ditangkap polisi, karena tersangkut narkoba.
Miris dengan kondisi tersebut, akhir pekan lalu, puluhan warga yang didominasi usia muda menggelar deklarasi. Itu sebagai bentuk penegasan penolakan mereka terhadap narkoba.
Kepala Desa Jatiarjo, Sareh mengatakan, sampai saat ini, total ada 16 warga dusun setempat yang ditahan karena obat terlarang itu. “Kan semua RT kami minta bikin laporan. Jadi, setiap ada yang ditangkap, mereka pasti lapor,” katanya.
Menurut Sareh, meski ‘hanya’ belasan, jumlah tersebut sudah cukup membuatnya syok. Apalagi, jika dibandingkan dengan jumlah KK di dusun tersebut yang hanya 500 KK.
Bukan saja jumlah mereka yang tersangkut kasus narkoba yang dinilai kelewat banyak. Dalam dua tahun terakhir, setidaknya lima orang dinyatakan meninggal karena narkoba.
“Itu selama dua tahun loh. Untuk tahun ini, sudah satu yang meninggal,” terang Sareh.
Salim, salah satu pemuda asal dusun setempat mengungkapkan, selain deklarasi, sebelumnya pihaknya juga menyebarkan stiker bertuliskan antinarkoba. “Paling tidak, kami ingin menggugah kesadaran warga akan bahaya narkoba ini,” jelasnya. (wil/ono)

Monday 8 October 2018

Referensi Pengolahan Tempat Wisata

Kelas Wisata yang kesekian kali yang dilaksanakan dikampung Kopi Jatiarjo sesuai Pembagian materi di seluruh peserta kelas wajib mengisi satu materi untuk berbagi pengalamanya.dan ada sekitar 20 Peserta yang siap mengisi materi kelas dan sesi senin (08/18) Syamsuri menyampai tentang materi Refrensi Pengolahan Tempat Wisata. Dan Mengambil Sampling Gunung Merapi Purba yang sudah Pernah Menang lomba Desa Wisata Tingkat ASEAN untuk Pengembangan Destinasi Wisatanya.

Disela kelas Syamsuri Selaku pemateri kelas Memberikan kesempatan semua untuk menceritakan sebuah tempat refrensi lain, dan Adi Menceritakan tentang wisata edukasi yang ada di taman dayu the pines tempatnya sejuk, pohonya rindang dan keamanan.dan kesadaran tentang kebersihan untuk masuk di kategori desa Wisata. yang perlu di pelajari adalah Sistem, Managemen dan Pengolahan.

adopsi dari setiap tempat wisata seperti di kolam Renang di Duren sewu membuat wahana permainan agar bisa menggerakan prekonomian masyarakat dan menyerap tenaga kerja banyak diampaikan "Tajuri" .dimalang lagi getol getolny membuat wisata buatan seperti taman kelinci dan taman lagit sebuah wista yang dipruntukan untuk anak anak agar bisa seperti menikmati seperti di Teletubis, di taman langit lebih kearah membuat spot spot Photo Tukas Puddin. membuat branding untuk mebuat daya tari didunia luar seperti di wisata mangruf.

[imam]